Baterai terhadap motor listrik secara rancangan bekerja layaknya bahan bakar bensin terhadap motor konvensional. Komponen ini sengaja dihadirkan sebagai sumber utama untuk menggerakkan dinamo terhadap kendaraan.
Oleh karena itu, setiap pabrikan motor listrik pun biasanya membekali unit andalan mereka bersama jenis atau jenis baterai tertentu.
Spesifikasi baterai untuk sepeda motor listrik kebanyakan mencakup lebih dari satu parameter utama yang memberi tambahan informasi tentang kinerja dan karakteristik baterai. Berikut adalah lebih dari satu parameter lazim didalam spesifikasi baterai:
Tegangan (Voltage)
Menunjukkan potensial listrik atau energi yang bisa disediakan oleh baterai. Contoh: 48 Volt, 60 Volt, 72 Volt. Perbedaan pada baterai bermacam voltase (48 Volt, 60 Volt, 72 Volt) terhadap sepeda motor listrik melibatkan pertimbangan performa dan aplikasi. Baterai bersama voltase 48V kebanyakan enteng dan kompak, sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi rendah sampai menengah. Sedangkan Baterai bersama voltase 72V punya performa lebih tinggi, sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi tinggi, memberi tambahan kecepatan tinggi dan akselerasi yang kuat.
Kapasitas (Capacity)
Menunjukkan jumlah energi yang bisa disimpan oleh baterai, sering kali diukur didalam Amper-jam (Ah) atau Watt-jam (Wh). Contoh: 20 Ah, 30 Ah. Baterai bersama kapasitas 20 Ah bisa menaruh 20 Amper-jam energi, baterai lebih enteng dan kompak, sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi yang rendah sampai menengah. Baterai bersama kapasitas 30 Ah punya jarak tempuh per pengisian lebih jauh, sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi menengah sampai tinggi. Kapasitas baterai langsung terjalin bersama jarak tempuh. Semakin besar kapasitas, tambah jauh jarak tempuh yang bisa ditempuh.Pemilihan kapasitas baterai perlu sesuai bersama keperluan dan pola penggunaan pengendara. Jika jarak tempuh yang lebih jauh diperlukan, baterai 30 Ah mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, untuk keperluan sepeda motor listrik bersama penggunaan sehari-hari yang lebih ringan, baterai 20 Ah mungkin sudah memadai.
Tipe Baterai (Battery Type)
Menyebutkan tipe kimia baterai, layaknya lithium-ion (Li-ion), lithium polymer (Li-Po), atau asam timbal gel (SLA – Sealed Lead Acid). Perbedaan pada baterai Li-ion (Lithium-ion), Li-Po (Lithium Polymer), dan SLA (Sealed Lead Acid) melibatkan tipe kimia yang digunakan, berat, kepadatan energi dan siklus hidup.
Li-ion (Lithium-ion)
Menyimpan energi didalam bentuk yang lebih enteng dan padat. Umumnya punya siklus hidup yang baik, bisa diisi dan dikosongkan banyak kali. Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan baterai yang enteng dan tidak memakan tempat. Kadar autodischarge (pengosongan sendiri) lebih rendah dibandingkan bersama lebih dari satu tipe baterai lainnya.
Li-Po (Lithium Polymer)
Kepadatan energi lebih tinggi dibandingkan Li-ion, memberi tambahan energi yang lebih besar terhadap ukuran yang sama. Dapat dibikin didalam bentuk yang lebih fleksibel, sesuai untuk desain product yang membutuhkan bentuk yang tidak biasa. Memiliki berat dan ketebalan yang lebih rendah. Memiliki siklus hidup yang baik.
SLA (Sealed Lead Acid)
Lebih ekonomis dibandingkan bersama baterai lithium. Tahanan terhadap beban berat, bisa menjamin beban berat tanpa pengaruhi performa secara signifikan. Pengisian mudah, secara lazim lebih enteng dan aman diisi daripada lebih dari satu tipe baterai lithium.
Pemilihan tipe baterai bergantung terhadap keperluan dan karakteristik khusus aplikasi. Li-ion dan Li-Po lebih lazim digunakan didalam sepeda motor listrik karena beratnya yang enteng dan kepadatan energi yang tinggi, pas SLA bisa lebih sesuai untuk aplikasi yang membutuhkan ongkos yang lebih rendah dan ketahanan terhadap beban berat.
Arus Puncak (Peak Current)
Merupakan tingkat arus maksimum yang bisa dihasilkan oleh baterai selama pas yang singkat (pada pas akselerasi atau pas energi ekstra dibutuhkan). Nilai arus puncak ini bisa banyak ragam bergantung terhadap desain dan kapasitas baterai.Sebagai contoh, perbedaan pada nilai peak current 50 A dan 100 A bisa punya pengaruh terhadap performa dan keandalan kendaraan. Peak Current 50 A memperlihatkan bahwa baterai bisa membuahkan atau menanggulangi arus maksimum sebesar 50 Ampere, sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi tengah sampai menengah. Sedangkan Peak Current 100 A kebanyakan lebih sesuai untuk sepeda motor listrik bersama keperluan energi tinggi atau performa yang lebih agresif.
Arus Pengisian (Charge Current)
Merupakan tingkat arus yang digunakan untuk mengisi energi baterai selama sistem pengisian (charge). Nilai arus pengisian ini bisa banyak ragam bergantung terhadap kapasitas baterai dan spesifikasi pengisi daya.Sebagai contoh, perbedaan pada nilai charge current 5 A dan 10 A bisa pengaruhi kecepatan pengisian dan kinerja baterai. Misal, Charge Current 5 A memperlihatkan bahwa baterai diisi bersama arus maksimum sebesar 5 Ampere, sesuai untuk pengisian sehari-hari di tempat tinggal atau di tempat-tempat lazim bersama energi listrik yang lebih rendah. Lebih lambat dibandingkan bersama charge current yang lebih tinggi, tapi bisa lebih ramah terhadap usia baterai.
Sebaliknya Charge Current 10 A memberi tambahan pengisian yang lebih cepat dibandingkan bersama charge current 5 A, sesuai untuk pengisian di tempat-tempat lazim atau stasiun pengisian yang membantu arus tinggi.Pilihan pada charge current 5 A dan 10 A bergantung terhadap keperluan dan preferensi pengguna. Jika kecepatan pengisian yang lebih tinggi diutamakan, charge current 10 A bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, untuk penggunaan sehari-hari di rumah, charge current 5 A mungkin sudah memadai, sambil melindungi usia baterai yang optimal.
Arus Pemakaian Maksimum (Maximum Discharge Current)
Merujuk pada tingkat arus maksimum yang mampu ditarik dari baterai sepanjang pemanfaatan normal kendaraan. Sebagai contoh, perbedaan antara nilai maximum discharge current 30 A dan 50 A mampu pengaruhi performa dan kekuatan muncul baterai.Misal Maximum Discharge Current 30 A tunjukkan bahwa baterai mampu menambahkan arus muncul maksimum sebesar 30 Ampere, sesuai untuk kendaraan listrik bersama dengan kebutuhan kekuatan sedang hingga menengah, lebih efektif untuk kendaraan yang tidak perlu kekuatan puncak yang sangat tinggi. Sedangkan Maximum Discharge Current 50 A menambahkan kekuatan puncak yang lebih tinggi untuk situasi-situasi di mana dibutuhkan kekuatan ekstra, sesuai untuk kendaraan listrik bersama dengan kebutuhan kekuatan tinggi atau performa yang lebih agresif.
Siklus Hidup (Cycle Life)
Menunjukkan jumlah siklus pengisian (charging) dan (discharging) penuh yang mampu dijalani oleh baterai sebelum akan kapasitasnya turun hingga tingkat yang tidak mampu di terima (misalnya, di bawah 80% dari kapasitas aslinya). Sebagai contoh, perbedaan antara nilai 500 siklus dan 1000 siklus pada baterai adalah jumlah total siklus yang mampu dijalani oleh baterai sebelum akan mengalami penurunan kapasitas yang signifikan.
Cycle life yang lebih tinggi berarti baterai punyai usia mengfungsikan yang lebih lama dan mampu bertahan lebih lama sebelum akan kudu diganti. Baterai bersama dengan cycle life 1000 siklus lebih sesuai untuk pemanfaatan sehari-hari atau aplikasi di mana siklus pengisian dan pengosongan berjalan lebih sering. Baterai bersama dengan cycle life 1000 siklus mampu menambahkan kinerja yang lebih tahan lama dalam jangka sementara yang lebih lama sebelum akan penggantian diperlukan.Pemilihan antara cycle life 500 siklus dan 1000 siklus bergantung pada seberapa sering baterai akan digunakan dan seberapa lama diinginkan baterai senantiasa berkinerja optimal. Untuk pemanfaatan sehari-hari yang intensif, cycle life yang lebih tinggi mampu menjadi pilihan yang lebih baik.
Suhu Operasional (Operating Temperature)
Merujuk pada rentang suhu di mana baterai mampu beroperasi bersama dengan efektif dan aman. Sebagai contoh, perbedaan antara nilai -20°C hingga 60°C adalah rentang suhu di mana baterai mampu berfaedah dalam batas-batas optimalnya. Rentang suhu operasional yang luas seperti -20°C hingga 60°C penting untuk meyakinkan kinerja baterai yang baik di beragam suasana iklim. Kemampuan beroperasi pada suhu rendah dan tinggi terlalu mungkin kendaraan listrik mampu digunakan di beragam lokasi geografis dan suasana cuaca.
Berat (Weight)
Merujuk terhadap massa atau beban fisik baterai tersebut. Sebagai contoh, pemilihan antara baterai berat 5 kg dan 10 kg terkait terhadap keperluan daya kendaraan dan preferensi pengguna. Kendaraan bersama dengan keperluan daya tinggi atau jangkauan yang lebih jauh barangkali memilih baterai yang lebih berat untuk menambah kapasitas penyimpanan energi. Di sisi lain, untuk kendaraan yang membutuhkan portabilitas dan desain ringan, baterai 5 kg dapat jadi pilihan yang lebih baik.
Dimensi (Dimensions)
Merujuk terhadap ukuran fisik baterai, terhitung panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi baterai jadi pertimbangan mutlak dikarenakan pengaturan area yang terbatas terhadap kendaraan listrik dan kompatibilitas bersama dengan desain kendaraan. Pemilihan baterai bersama dengan dimensi yang sesuai jadi kunci untuk mengoptimalkan area kendaraan, menopang desain kendaraan yang efisien, dan memastikan keseimbangan dan juga stabilitas kendaraan. Hal ini terhitung berkontribusi terhadap estetika total kendaraan listrik.