Banyak Pelaku Usaha Kecil Menegah (UMKM) Susah Menghadapi Bisnisnya yang sulit berkembang apalagi pada masa pandemi. Meski demikian, sebenarnya tetap ada cara untuk memanfaatkan peluang pengembangan bisnis bagi UMKM meski tantangan pandemi belum benar-benar reda.
Keberhasilan mengubah tantangan pandemi jadi peluang bisnis yang menjanjikan itu setidaknya tercermin dari bisnis yang dilakoni Richard Theodere.
Lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera ini berhasil https://www.anggrekmania.com/ mengembangkan bisnis kuliner kekinian bersama dua sahabatnya, Renaldo Akhira dan Muh Faraz Nazari yang diberi nama Summer Minibar.
Bisnis F&B yang menyajikan comfort healthy food & drinks itu mulanya hanya dikembangkan di Jakarta. Namun, saat ini mereka sudah memiliki lebih dari 50 cabang di seluruh Indonesia dalam waktu 2 tahun sejak pertama kali bisnis mereka dibuka.
Ceritanya dimulai ketika Richard memutuskan resign sebagai karyawan di sebuah perusahaan dan membuka usaha sendiri dengan harapan memdapatkan kehidupan yang lebih baik.
Ia menceritakan pada awal membangun usaha ini sangat tidak mudah, salah satunya yaitu mengedukasi dan membangun kesadaran produk kepada konsumen di market yang belum terlalu peduli tentang low calory & healthy produk.
Melalui Summer Minibar Richard Thedore ingin memperkenalkan brand nya menyajikan minuman dan makanan rendah calory serta bisa mejadi pilihan utama bagi customer yang ingin makan sehat, low calory dan affordable.
Sehingga konsumen juga nggak worry untuk mengkonsumsi rutin setiap hari produk kami.
Kenapa Summer Minibar bisa berkembang dengan pesat? Buka halaman selanjutnya.
Richard menjelaskan, bisnis kuliner ini sudah setting untuk membuat bisnis yang profitable karena opex dan labor cost yang rendah (Sewa Booth Rendah), produk yang bisa repeat order karena based on healty food and drinks serta concept grab dan go food yang makin trend setiap tahun.
“Summer Minibar memfokuskan sebuah bisnis yang opex dan capex-nya kecil kami focus membuat konsep GRAB & GO yang bisa memaksimalkan sales atau pendapatkan dengan memaksimalkan semua sales channel-nya online maupun offline.
Ia melanjutkan, harga sewa lokasi hanya Rp 25-35 juta/tahun. Angka ini terbilang murah karena bila dibandingkan dengan biaya sewa di mal misalnya, butuh sekitar Rp 30-40 juta/bulan untuk menyewa lokasi dengan ukuran 10-15 m2.