Kepulauan Nusantara bersama dengan hamparan lautnya yang luas menjadikan banyaknya olahan-olahan ikan khas Indonesia yang lezat. Dikenal terhitung sebagai negara penghasil rempah terbesar ke 9 di dunia sebabkan olahan kuliner Indonesia mempunyai rasa yang kaya dan unik.

Penasaran kan dengan olahan ikan tradisional khas Indonesia yang kaya rempat tersebut? Yuk liat 5 olahan ikan khas Indonesia ini yang wajib kamu cicipi!

1. Nila Toba Tauco

Salah satunya olahan makanan berbahan basic Ikan, sebagai negara maritim sudah pasti terlampau mudah menjumpai masakan khas bersama dengan bahan basic ikan. Masakan ikan yang dijumpai di Indonesia mempunyai cita rasa lezat yang khas di masing-masing daerah. Yuk, lihat 5 masakan berbahan basic ikan yang bakalan buat kamu ngiler!

Sesuai dengan namanya yaitu Nila Toba Tauco sudah pasti olahan ikan tradisional satu ini berasal dari area Toba, Sumatera Utara. Makanan yang disajikan dengan ikan nila ini sudah pasti terlampau menggugah selera, dengan warnanya yang tempting dengan balutan warna merah pedas dari cabai rawit dan keriting merah mengakibatkan orang-orang tertarik untuk mencicipinya.

Olahan ikan tradisional khas Nusantara ini miliki rasa pedas sesuai dengan warnanya yang merah. Dan tak hanya gunakan ikan nila masyarakat termasuk telah banyak mengkreasikan Nila Toba Tauco ini dengan gunakan ikan lele, bawal, ataupun ikan model lainnya. Olahan ikan khas Indonesia ini dapat terlampau nikmat jika disantap dengan nasi hangat dengan es teh yang segar.

2. Seruit Lampung

Seruit merupakan salah satu olahan ikan tradisional khas Provinsi Lampung. Olahan ikan ini menyuguhkan nikmatnya ikan sungai layaknya ikan baung, ikan belida, ikan layis, dan model ikan sungai lainnya. Seruit umumnya di sajikan bersama sambal terasi yang dicampur bersama tempoyak. Bagi kalian yang belum familiar bersama tempoyak, makanan ini berbahan basic durian yang udah difermentasi.

Rasa ikan serut yang asam dan pedas dan juga ada cita rasa unik dari tempoyak membuat olahan ikan ini benar-benar nikmat dikonsumsi bersama nasi hangat. Seruit lalu dimakan bersama cara diaduk menjadi satu gunakan tangan dan dapat lebih nikmat ulang kalau diguyur perasan jeruk nipis. Hidangan ini umumnya di sajikan terhadap acara-acara pertemuan dan upacara adat.

3. Gabus Pucung

Gabus pucung merupakan makanan asli Betawi bersama bahan baku Ikan Gabus. Sesuai bersama namanya, Gabus Pucung miliki kuah bersama warna hitam yang berasal berasal dari buah kluwek atau pucung. Olahan kuliner ini miliki cita rasa gurih bersama sedikit asam berasal dari kuah buah pucung atau kluweknya.

Tidak hanya sekedar makanan, Gabus Pucung ternyata miliki nilai sejarah kehidupan masyarakat Betawi. Ketidakmampuan mereka mengkonsumsi ikan mas, mujair, atau bandeng yang terbilang mahal pada era kolonial Belanda menyebabkan masyarakat Betawi mengganti ikan-ikan selanjutnya bersama Ikan Gabus. Pada era itu ikan gabus mudah ditemui, sebab daerah pemukiman Jakarta yang masih dipenuhi oleh daerah rawa-rawa.

4. Pempek Palembang

Pastinya kalian telah tidak asing lagi dengan olahan kuliner yang satu ini. Olahan ikan tradisional khas Palembang ini telah banyak tersebar di daerah-daerah Indonesia. Pempek berasal berasal dari daging ikan tenggiri yang digiling lembut dengan campurang tepung sagu dan sebagian penyedap makanan. Pempek punyai tekstur luar yang crispy dengan tekstur empuk dan kenyal di bagian dalamnya. Makanan ini umumnya dihidangkan dengan kuah cuka yang disebut cuko. Rasa cuko yang asam dan pedas membawa dampak nikmatnya pempek kala disantap hangat.

Pempek terdiri berasal dari banyak bentuk yaitu pempek lenjer, pempek kapal selam, pempek keriting, pempek adaan, pempek tahu, pempek kulit, pempek pistel, dan pempek lenggang.

Makanan khas Palembang satu ini berasal berasal dari sebutan apek, sebutan untuk paman atau lelaki tua keturunan Tionghoa pada jaman pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam yang kala itu dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II. Nama selanjutnya tercipta sebab penjaja pempek pada jaman itu didominasi oleh orang keturunan tionghoa, agar orang-orang biasa memanggilnya “Pek.. Pek..”, dan terciptalah nama Pempek Palembang.

5. Sate Bandeng

Sate Bandeng merupakan olahan ikan tradisional khas penduduk Banten. Sate ini berbahan baku ikan bandeng yang sudah dipresto terlebih dahulu untuk menyingkirkan duri sehingga selagi disantap tidak merepotkan. Olehan ini mulai sangat gurih sebab bumbu sate ini terdiri atas rempah-rempah dan santan dan juga bertekstur empuk dan lembut bersama bumbu pedasnya. Tidak jarang juga sate bandeng ini dijadikan sebagai oleh-oleh khas Banten oleh para pelancong.

Olahan ikan tradisional ini ternyata sudah ada sejak era Sultan Maulana Hasanuddin terhadap tahun 1552-1570. Sang Sultan yang selagi itu sedang menginginkan memakan Ikan Bandeng, namun koki kerajaan dibikin bingung oleh duri-duri yang ada terhadap Ikan. Koki pada akhirnya menarik tulang dan duri-duri ikan sehingga Sang Sultan tidak kesulitan selagi memakan Ikan Bandeng. Kemudian si Koki mengkombinasikan daging ikan bersama rempah dan dimasukan ke bambu untuk dibakar sampai matang.